Gejala Disleksia

0
06.24
Gejala disleksia bervariasi sesuai dengan keparahan gangguan serta usia individu.

Usia pra-sekolah anak :

Sulit untuk mendapatkan diagnosis tertentu disleksia sebelum anak mulai sekolah, tetapi banyak individu disleksia memiliki riwayat kesulitan yang dimulai dengan baik sebelum TK. Anak-anak yang menunjukkan gejala-gejala ini memiliki risiko yang lebih tinggi yang didiagnosis sebagai penderita disleksia daripada anak-anak lainnya. Beberapa gejala-gejala ini:

-  Belajar kata-kata baru perlahan-lahan
-  Apakah kata-kata berima kesulitan, seperti dalam sajak
-  Rendah surat pengetahuan
-  Surat pembalikan, ex: ebfp (normal)

Awal sekolah dasar anak-anak usia :

-  Kesulitan belajar alfabet atau dalam rangka
- Kesulitan dengan mengasosiasikan suara dengan huruf yang mewakili mereka (suara-simbol korespondensi)
- Kesulitan untuk mengidentifikasi atau menghasilkan kata-kata berima, atau menghitung suku kata dalam kata-kata (kesadaran fonologi)
-  Kesulitan segmentasi kata-kata menjadi suara individu, atau pencampuran suara untuk membuat kata-kata (kesadaran fonemik)
-  Kesulitan dengan masalah pengambilan kata atau penamaan
-  Kesulitan belajar untuk memecahkan kode kata-kata
- Kesulitan membedakan antara suara yang sama dalam kata-kata; mencampur suara dalam kata-kata bersuku kata banyak (diskriminasi pendengaran) (misalnya, "aminal" untuk hewan, "bisghetti" untuk spaghetti) 

Lama anak sekolah dasar :

-  Lambat atau tidak akurat membaca, meskipun orang-orang ini dapat membaca ke mana.
-  Sangat miskin ejaan
-  Kesulitan membaca dengan suara keras, membaca kata dalam urutan yang salah, kata-kata melompat dan kadang-kadang mengatakan kata yang mirip ke kata lain
-  Kesulitan mengasosiasikan setiap kata dengan makna yang benar.
-  Kesulitan dengan menjaga waktu dan konsep waktu, ketika melakukan tugas tertentu.
-  Kesulitan dengan kemampuan organisasi.
- Karena ketakutan untuk berbicara salah, beberapa anak menjadi ditarik dan pemalu atau menjadi pengganggu keluar dari ketidakmampuan mereka untuk memahami isyarat-isyarat sosial di lingkungan mereka.
-  Kesulitan memahami instruksi yang cepat, setelah lebih dari satu perintah pada satu waktu atau mengingat urutan hal-hal.
- Anak-anak dengan disleksia mungkin gagal untuk melihat (dan kadang-kadang mendengar) persamaan dan perbedaan dalam huruf dan kata, mungkin tidak mengenali jarak yang mengatur huruf menjadi kata-kata terpisah, dan mungkin tidak dapat keluar suara pengucapan kata asing.

Salah satu kesalahpahaman utama disleksia adalah menulis kata-kata mundur atau huruf bergerak saat membaca. Ini adalah populasi yang sangat kecil penderita disleksia. Guru / instruktur yang lebih baik dapat mengidentifikasi disleksia siswa saat menulis mereka tidak tampaknya cocok tingkat kecerdasan dari pengamatan sebelumnya.

Umum tanda-tanda :

Kalimat sering mengandung kata yang mirip-cari, tetapi tidak terkait di tempat yang dimaksud (apa / inginkan, misalnya / melihat, bantuan / diadakan, jalankan / menyenangkan, jatuh / turun, ke / juga, dll)

0 komentar:

Mendeteksi Disleksia Pada Anak

0
06.14
Disleksia ditandai dengan adanya kesulitan membaca pada anak. Disleksia merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada anak. Secara global kasus disleksia berkisar antara 5 - 17 persen pada anak usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan sekitar 80 persen penderita gangguan belajar usia sekolah mengalami disleksia. Uniknya,  angka kasus disleksia lebih tinggi dialami oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Perbandingannya berkisar 2 berbanding 1 sampai 5 berbanding 1.

Deteksi dini disleksia pada anak

Pada anak usia prasekolah, adanya riwayat disleksia ditandai dengan tidak terdengar bunyi dari suatu kata (kesulitan bermain kata-kata yang berirama, kebingungan dalam menghadapi kata-kata yang mirip, kesulitan mengenal huruf). Disleksia juga bisa ditelusuri dari riwayat keluarga yang menderita disleksia.

Pada anak usia sekolah, seringkali orangtua dan guru tidak menyadari bahwa anak mengalami kesulitan membaca. Anak disleksia pasti akan terlambat berbicara, tidak bisa mengenal huruf di taman kanak-kanak, dan tidak bisa membaca saat sekolah dasar. Jika hal ini tidak terdeteksi anak tersebut akan tertinggal dalam pelajaran. Namun pada sisi kecerdasan, anak disleksia tidak berarti di bawah rata-rata. Hal inilah yang membuat guru dan orangtua heran mengapa anak dengan tingkat kepandaian yang baik mengalami kesulitan membaca.

Anak disleksia yang terus diajarkan membaca secara khusus, biasanya akan dapat membaca tetapi lebih lambat. Namun dia tetap tidak akan fasih membaca dan tidak dapat mengenali huruf secara tepat.

Tes membaca

Untuk mengetahui apakah anak menderita disleksia atau tidak bisa dilakukan dengan tes. Tes yang dapat digunakan untuk menilai fonologi anak adalah Comprehensive Test of Phonological (CTOPP). Tes ini mencakup kepekaan fonologik, analisis fonologik dan menghapal. Tes ini telah distandarisasi di Amerika Serikat untuk anak usia 5 tahun sampai dewasa.

Pada anak usia sekolah, salah satu tes untuk menilai apakah anak dapat menganalisis kata adalah Woodcock-Johnson III dan Woodcock Reading Mastery Test. Kefasihan berbicara dinilai dengan Gary Oral Reading Test. Untuk menilai kecepatan membaca suatu kata digunakan Test of World Reading Efficiency (TOWRE).

Anda sebaiknya mendengarkan dengan seksama saat anak membaca yang sesuai dengan usianya. Jika anak mengalami kesulitan membaca segera hubungi dokter anak.

0 komentar: